Dalam dunia digital marketing dan pengembangan produk, dua peran yang seringkali menjadi pusat perhatian adalah UX writer dan copywriter. Meskipun keduanya terlibat dalam menulis teks, terdapat perbedaan cukup mendasar antara UX writer dan copywriter.
Mari kita eksplorasi perbedaan UX writer dan copywriter, serta pentingnya peran masing-masing dalam pengembangan produk dan pemasaran berikut ini.
Pentingnya UX Writer dan Copywriter
Sebelum kita memahami perbedaan UX writer dan copywriter, penting untuk memahami peran mereka dalam konteks bisnis dan pengembangan produk. UX writer adalah seorang profesional yang fokus pada aspek teks dan bahasa dalam antarmuka pengguna (UI) suatu produk atau layanan. Tugas utama UX writer adalah memastikan bahwa teks di dalam produk menciptakan pengalaman pengguna yang mulus dan informatif.
Di sisi lain, copywriter adalah penulis yang bertanggung jawab untuk menciptakan teks persuasif yang menarik calon pelanggan dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan tertentu. Misalnya, untuk membeli produk atau mendaftar layanan.
Dilansir dari Technical Writer HQ, UX writing berarti menulis microcopy antarmuka pengguna suatu produk yang memberikan panduan untuk menggunakan produk tersebut. Sementara, copywriter menulis konten untuk memasarkan layanan atau produk suatu bisnis. Penulisan ini berfokus pada tujuan untuk meningkatkan penjualan produk, sementara UX writing berfokus utama pada desain dan penggunaan efisien dari suatu produk tertentu.
Perbedaan Utama: Fokus dan Tujuan
- Fokus pada Pengalaman Pengguna (UX Writer)
Peran utama UX writer adalah memastikan bahwa teks di dalam produk atau layanan membantu pengguna dalam memahami fungsionalitasnya, memberikan arahan yang jelas, dan menciptakan pengalaman yang intuitif. UX writing berfokus pada konten yang ada di antarmuka pengguna, seperti label tombol, pesan kesalahan, petunjuk, dan panduan. Tujuannya adalah meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pengguna.
- Fokus Pada Pengaruh dan Konversi (Copywriter)
Sebaliknya, copywriter berfokus pada menciptakan teks yang persuasif dan menggugah emosi dengan tujuan mendorong tindakan tertentu dari pembaca, seperti membeli produk, berlangganan newsletter, atau mengisi formulir. Copywriter harus pandai dalam merangkai kata-kata untuk mempengaruhi keputusan pembaca dan menghasilkan konversi.
Perbedaan dalam Pendekatan dan Gaya Penulisan
-
Gaya Penulisan yang Berbeda
UX writer cenderung menggunakan gaya penulisan yang lebih langsung, jelas, dan informatif. UX writing menghindari kebingungan dan berfokus pada memberikan informasi yang tepat pada saat yang tepat. Di sisi lain, copywriter menggunakan gaya penulisan yang lebih kreatif, persuasif, dan sering kali emosional, untuk mempengaruhi pembaca secara langsung.
-
Pendekatan Berdasarkan Konteks
UX writer harus mempertimbangkan konteks interaksi pengguna dengan produk. Mereka harus memastikan bahwa teks mendukung tugas yang sedang dilakukan oleh pengguna. Sementara itu, copywriter harus memahami audiens, mengetahui nilai-nilai yang relevan, dan menciptakan pesan yang sesuai untuk mendorong tindakan tertentu.
Secara keseluruhan, meskipun UX writer dan copywriter berbagi kemampuan menulis, peran dan tujuan utama mereka sangat berbeda. UX writing berfokus pada menciptakan pengalaman pengguna yang baik melalui teks di antarmuka produk.
Sementara itu, copywriter berusaha untuk memengaruhi pembaca agar melakukan tindakan tertentu melalui teks persuasif. Pemahaman perbedaan ini penting bagi bisnis yang ingin mengoptimalkan kedua aspek ini untuk mencapai kesuksesan pemasaran dan pengembangan produk.
Jasa Copywriter oleh Wordsmith Group
Sejak tahun 2011, Wordsmith Group telah memiliki tim copywriter yang berpengalaman untuk berbagai proyek, seperti website contents, social media posts, digital/online campaigns, Company Profile, Laporan Tahunan, Laporan Keberlanjutan, brochures, leaflets, posters, video radio scripts, hingga video/film subtitles.
Hubungi kami dengan inquiry Anda via info@wordsmithgroup.com atau WhatsApp dan dapatkan layanan terbaik dari kami!