User Experience Writer atau yang lebih dikenal sebagai UX Writer adalah sebuah profesi yang menuliskan copy untuk website, aplikasi, ataupun produk digital. Copy atau tulisan tersebut dibutuhkan oleh pengguna saat menavigasi suatu produk. Dikutip dari coursera.org, seorang UX Writer bertugas mencari kata-kata untuk menu, definisi, tombol, label, chatbots, dan error messages ataupun sebuah instruksi untuk memandu pengguna saat pertama kali menggunakan suatu produk digital.
Dengan tujuan memudahkan pengguna, UX Writer harus membuat kata-kata yang tepat untuk produk digital atau aplikasi. Seorang UX Writer menciptakan copy yang efektif untuk pengguna sesuai dengan brand voice produk dan bisa menjangkau semua kalangan, termasuk usia, identitas gender, dan latar belakang yang berbeda.
Lalu apa saja tugas, keahlian, dan latar belakang pendidikan yang wajib dimiliki dari seorang UX Writer? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Tugas UX Writer
Berbeda dengan copywriter pada umumnya, UX Writer wajib memiliki pemahaman secara menyeluruh mengenai user experience design. Oleh sebab itu, UX Writer menjadi bagian penting dari UX Design dan berfokus pada pengolahan grafis aplikasi atau produk digital. Misalnya, dalam memberikan saran untuk desainer produk mengenai apa yang harus diubah, dihapus, atau ditambahkan agar memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna.
Jody Allard dari Microsoft mengatakan, “Bagaimanapun juga, UX Writer melakukan lebih dari sekadar menulis. Mereka bertindak sebagai advokat pelanggan, mempertimbangkan setiap aspek pengalaman dari perspektif pelanggan”. Jadi, tugas dasar dari UX Writer adalah membantu pengguna dalam menggunakan sebuah aplikasi supaya terasa sederhana dan tidak rumit.
Keahlian dan Latar Belakang Pendidikan UX Writer
Pada umumnya, UX Writer adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang penulisan, komunikasi, periklanan, desain, atau bahkan jurnalistik. Dilansir dari Kompas.com, seorang UX Writer wajib memiliki beberapa keahlian sebagai berikut:
- Menulis
Tentunya seorang UX Writer haruslah memiliki kemampuan menulis yang baik. Selain menguasai tata bahasa dan ejaan, pemahaman mendalam tentang makna kata juga sangat penting. Penulisan UX merupakan bagian dari desain, sehingga diksi yang dipakai harus ringkas dan jelas. Hal tersebut bertujuan agar pengguna merasa nyaman saat melihat interface dari aplikasi atau produk digital.
- Research
Sebagai profesi yang harus menyelami user experience secara detail, maka UX Writer juga harus sering melakukan research. Hal ini agar dapat mengetahui secara mendalam permasalahan apa saja yang dialami oleh pengguna untuk dicarikan solusi. Setelah itu, UX Writer akan merevisinya bersama desainer.
- Content Strategy
Selain keahlian menulis dan research, UX Writer juga dituntut untuk memiliki skill dalam content strategy. Artinya, dalam memilih kata-kata atau diksi harus dapat dipahami oleh pengguna. Dengan demikian, UX Writer harus memahami microcopy yang dibuat agar sesuai dengan brand voice produk. Untuk itu, sangat penting bagi seorang UX Writer untuk berkolaborasi dengan tim desainer, user researcher, product owner, marketing, ataupun developer.
Jenjang Karir UX Writer
Ada tiga level jenjang karir dalam profesi UX Writer. Jika seorang penulis UX belum memiliki pengalaman sama sekali atau sudah bekerja kurang dari setahun, maka akan masuk dalam jenjang Junior UX Writer. Setelah mengumpulkan banyak pengalaman yang mumpuni, jenjang junior akan dipromosikan sebagai Editor UX. Untuk jenjang karir yang paling tinggi adalah menjadi product manager.
Layanan UX Writer Wordsmith Group
Kami adalah perusahaan dengan fokus pada layanan bahasa seperti translation, interpreting copywriting, penulisan AR/SR, termasuk UX Writer.
Tim kami sudah berpengalaman sejak tahun 2011.
Konsultasikan kebutuhan penulisan user experience platform perusahaan anda dengan kami sekarang juga. Hubungi kami.