Sebagian besar masyarakat tentu sudah menyadari pentingnya peran penerjemah dalam membantu kita memahami berbagai konten dari bahasa asing. Akan tetapi, pernahkah Anda mendengar tentang Penerjemah Tersumpah? Simak artikel ini untuk lebih mengenali profesi yang satu ini.
Apa itu Penerjemah Tersumpah?
“Menurut Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 23 Tahun 2021, definisi Penerjemah Tersumpah adalah penerjemah yang telah lulus Ujian Kualifikasi Penerjemah (UKP), telah memperoleh sertifikat UKP, dan telah diangkat sumpah oleh menteri yang berwenang, termasuk penerjemah yang telah diangkat sumpah oleh Gubernur/Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta dan melapor ke kementerian yang berwenang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Peraturan Perundang-undangan,” jelas Nike Sinta Karina, Penerjemah Tersumpah yang telah aktif sejak 2009, kepada Wordsmith Group.
Selain itu, Penerjemah Tersumpah juga wajib memiliki sertifikat yang diterbitkan Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI). Dari sini, dapat ditarik kesimpulan cukup jelas bahwa perbedaan Penerjemah Tersumpah dengan penerjemah biasa adalah mereka sudah diangkat sumpah oleh negara.
Untuk menjadi Penerjemah Tersumpah sendiri, ternyata tidak ada persyaratan khusus terkait latar pendidikan tertentu. “Siapa saja yang mengikuti ujian dan dinyatakan lulus dapat menjadi Penerjemah Tersumpah,” lanjut Nike. “Namun, penerjemah yang mengikuti UKP biasanya bukan penerjemah pemula. Mereka umumnya sudah berpengalaman dalam menerjemahkan.”
“Prosesi sumpahnya sendiri tidak jauh berbeda dengan pejabat negara lain. Sampai 2011, penyumpahan dilakukan di Balai Kota oleh Gubernur DKI Jakarta, dan pada acara tersebut, Penerjemah Tersumpah akan menerima Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta dan Berita Acara Penyumpahan,” lanjut Nike.
Isi dalam UKP pun ternyata cukup fleksibel dalam mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan pada Penerjemah Tersumpah. Pada UKP tahun 2010 dan sebelumnya, penerjemah harus memilih teks hukum sebagai jenis teks yang akan dikerjakan. Tapi, mulai tahun 2021, peserta UKP juga diuji kemampuannya menerjemahkan teks di luar hukum. Sebab, pada perkembangannya, semakin banyak jenis teks yang penerjemahannya perlu dilakukan oleh Penerjemah Tersumpah.
Penerjemahan yang Perlu Dilakukan Penerjemah Tersumpah
Seiring dengan berkembangnya teknologi, batas-batas antarnegara sudah semakin kabur. Perjanjian di kancah internasional, termasuk di bidang ekonomi, politik, sampai kemanusiaan pun semakin lazim dilakukan.
Dalam kerja sama tersebut, tentu dibutuhkan berbagai dokumen sebagai landasan legalitas atau hukum. Di sisi lain, negara yang terlibat dalam kerja sama ini belum tentu memiliki bahasa yang sama. Nah, di sinilah Penerjemah Tersumpah memainkan perannya dalam menerjemahkan dokumen-dokumen tersebut.
Lalu, kenapa harus Penerjemah Tersumpah? Kenapa tidak cukup dilakukan penerjemah biasa dengan penguasaan bahasa asing yang baik? Tentu saja, sebab di dalam dokumen ini ada unsur hukum dan kerahasiaan yang belum tentu dipahami semua orang, serta penerjemah yang telah disertifikasi atau tersumpah sebagai landasan legalitas.
Menurut Kepmenaker sendiri, definisi teks hukum adalah teks yang ditulis di dalam kerangka hukum atau pemenuhan persyaratan legal format, tetapi isinya tidak selalu berkaitan langsung dengan bidang hukum perundang-undangan, melainkan juga bidang lain, seperti ekonomi, bisnis, perpajakan, dan sosial humaniora.
Faktanya, apa yang harus diterjemahkan Penerjemah Tersumpah ternyata cukup banyak jenisnya. “Pada praktiknya, jenis teksnya beragam sekali,” jelas Nike. “Mulai dari teks proses peradilan pidana dan perdata, teks kenotariatan, perjanjian atau kontrak, dokumen transaksi bisnis, hingga dokumen pribadi untuk keperluan mengurus perkawinan atau perceraian, permohonan visa, pendaftaran sekolah ke luar negeri, klaim asuransi, dan sebagainya.”
Akan tetapi, menurut Nike, penerjemahan yang dilakukan Penerjemah Tersumpah tidak selalu berarti memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding pada penerjemahan biasa.
“Tidak selalu demikian. Beberapa teks hukum seperti dokumen pengadilan memang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi karena sarat dengan peristilahan yang terkait erat dengan sistem hukum yang berbeda dengan yang ada di Indonesia. Di samping itu, ada kalanya teks hukum tidak ditulis dengan kaidah bahasa yang baik, sehingga lebih sulit dipahami. Padahal, Penerjemah Tersumpah tidak boleh sembarangan menyimpulkan, menghilangkan, atau menambahkan informasi pada hasil terjemahannya. Tapi, menurut saya, teks kreatif yang memerlukan kreativitas dan imajinasi tetap lebih sulit dibandingkan teks hukum,” jelasnya.
Kemampuan yang Dibutuhkan Penerjemah Tersumpah
Layaknya penerjemah lain, Penerjemah Tersumpah tentu saja wajib memiliki penguasaan yang sangat baik terhadap bahasa asing spesialisasinya. Akan tetapi, itu saja tidak cukup untuk seorang Penerjemah Tersumpah.
“Sama halnya dengan penerjemah lain, sekurang-kurangnya, ada dua hal lain yang perlu dikuasai Penerjemah Tersumpah,” ujar Nike. “Pertama adalah kemampuan menerjemahkan. Ini termasuk bisa mengenali serta menerapkan metode dan strategi penerjemahan yang tepat, bergantung pada teks yang sedang dihadapi. Kedua adalah pengetahuan mengenai subject matter dari teks, apakah tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), asuransi, perizinan, perpajakan, lingkungan hidup, pasar modal, kesehatan, dan lain-lain. Mengingat topiknya bisa sangat luas, tidak sedikit Penerjemah Tersumpah yang memilih satu atau beberapa bidang tertentu saja sebagai spesialisasinya.”
Dengan bekal kemampuan seperti di atas, perlu diketahui juga bahwa Penerjemah Tersumpah masih bisa mengerjakan penerjemahan biasa. “Tentu saja bisa. Tidak ada aturan yang menyatakan bahwa Penerjemah Tersumpah hanya boleh menerjemahkan teks hukum saja,” kata Nike.
Di Indonesia sendiri, sebagian besar Penerjemah Tersumpah bekerja sebagai pekerja lepas atau freelance. Ada beberapa cara yang biasa dilakukan para Penerjemah Tersumpah untuk mendekatkan diri pada klien mereka.
“Masih sama seperti penerjemah lainnya, Penerjemah Tersumpah bisa memiliki profil di beberapa direktori atau forum yang mempertemukan penerjemah dengan klien. Selain itu, bisa juga melalui rekomendasi sesama penerjemah atau bahkan dari teman yang bukan penerjemah. Saya sering mendapat klien yang mengetahui kontak saya dari mantan mahasiswa saya dulu. Sebaliknya, begitu juga kalau saya kebetulan tidak bisa mengambil pekerjaan tertentu, saya akan merekomendasikan Penerjemah Tersumpah lain,” kata Nike, yang sudah berkali-kali bekerja sama dengan Wordsmith Group.
Jadi, jika Anda membutuhkan berbagai jasa penerjemahan, termasuk yang membutuhkan Penerjemah Tersumpah, Wordsmith Group memiliki tim yang telah berpengalaman sejak 2011. Hubungi kami untuk inquiry Anda.