Konsultan ESG Mengungkap Fakta dan Statistik yang Perlu Anda Ketahui

Pernahkah Anda berpikir bagaimana perusahaan-perusahaan besar dapat mempertahankan keberlanjutan dan meraih kinerja yang baik di tengah tantangan global yang semakin kompleks? Di sinilah peran konsultan ESG Indonesia (Environmental, Social, and Governance) menjadi sangat penting. ESG bukan sekadar tren, melainkan prinsip yang kini semakin menjadi dasar utama dalam mencapai keberlanjutan dan daya saing jangka panjang. ESG mencakup tiga pilar utama yang mempengaruhi operasional perusahaan, yaitu dampak lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik.

Mengintegrasikan prinsip ESG dalam bisnis memerlukan strategi yang matang dan pemahaman yang mendalam. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk bekerja sama dengan ESG consultant berpengalaman agar dapat mengoptimalkan kinerja, membangun reputasi positif, serta memberikan dampak sosial dan lingkungan yang bermanfaat.

Dampak ESG dalam Angka

Setelah membahas pentingnya integrasi prinsip ESG dalam strategi perusahaan, mari kita lihat dampaknya melalui angka-angka berikut.

Menurut data yang dirilis oleh McKinsey, sekitar 90% perusahaan publik di seluruh dunia telah mengadopsi praktik ESG pada tahun 2020. Di Amerika Serikat, hampir semua perusahaan besar yang terdaftar dalam indeks S&P 500 (90%) dan sebagian besar perusahaan dalam indeks Russell 1000 (70%) telah mulai menerbitkan laporan yang menjelaskan kebijakan dan praktik ESG mereka, yang menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan keberlanjutan.

Sejalan dengan meningkatnya adopsi ini, minat investor terhadap prinsip ESG juga terus tumbuh. Menurut data dari PWC, investasi yang berfokus pada ESG diperkirakan akan mencapai $33,9 triliun pada tahun 2026, mencakup sekitar 21,5% dari total aset yang dikelola secara global. Ini menandakan besarnya potensi pasar ESG serta pengaruhnya terhadap arah pengambilan keputusan investasi. Perusahaan yang berfokus pada ESG cenderung menunjukkan stabilitas finansial yang lebih baik, sekaligus menarik investor yang mengutamakan keberlanjutan jangka panjang.

Peran konsumen dalam mendorong perusahaan mengadopsi prinsip ESG kini semakin besar. Dalam laporan “Beyond Compliance: Consumers and Employees Want Business to Do More on ESG” yang dirilis oleh PWC, terungkap bahwa sebanyak 83% konsumen percaya perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menerapkan praktik ESG yang berkelanjutan. Temuan ini berasal dari survei yang dilakukan terhadap 5.005 konsumen, 2.510 karyawan, dan 1.257 pelaku bisnis di Inggris, Brasil, Amerika Serikat, dan India pada Maret hingga April 2021.

ESG tidak hanya mempengaruhi operasional dan reputasi perusahaan, tetapi juga menjadi faktor penting dalam keputusan investasi yang bertanggung jawab. Perusahaan yang serius mengadopsi ESG akan lebih siap untuk memanfaatkan peluang jangka panjang, mengurangi risiko bisnis, dan beradaptasi dengan tuntutan pasar yang semakin mengutamakan keberlanjutan.

Peran Regulasi dalam Mendorong Keberlanjutan Bisnis

Seiring dengan meningkatnya adopsi prinsip ESG oleh perusahaan, regulasi terkait ESG juga semakin berkembang. Pemerintah di berbagai negara semakin menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan ESG, yang mengarah pada penerapan kebijakan yang lebih ketat bagi perusahaan.

Di Eropa, pada Januari 2023, diterapkan Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD) yang memperluas cakupan pelaporan non-keuangan bagi hampir semua perusahaan, kecuali beberapa pengecualian. CSRD juga memperkenalkan persyaratan pengungkapan yang lebih rinci. Selain itu, Sustainable Finance Disclosure Regulation (SFDR) diterapkan untuk semua peserta pasar keuangan dan produk keuangan, dengan mengklasifikasikan produk berdasarkan tingkat keterkaitannya dengan keberlanjutan.

Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 51 Tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Peraturan ini mewajibkan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk menyusun laporan keberlanjutan yang mencakup aspek ESG.

Peningkatan regulasi ini menegaskan bahwa ESG bukan hanya menjadi fokus perusahaan, tetapi juga bagian penting dari kebijakan pemerintah di berbagai negara. Perusahaan yang tidak mematuhi regulasi ini berisiko menghadapi sanksi hukum dan reputasi buruk. Oleh karena itu, perusahaan perlu bekerja sama dengan ESG consultant yang berpengalaman untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan memaksimalkan potensi keberlanjutan mereka.

Dampak ESG terhadap Kinerja Bisnis

Integrasi prinsip ESG dalam strategi perusahaan memberikan dampak signifikan terhadap kinerja bisnis jangka panjang. Perusahaan yang mengimplementasikan praktik ESG dengan baik cenderung memiliki keuntungan kompetitif yang lebih besar dan stabilitas yang lebih baik di pasar.

Dampak ESG terhadap Kinerja Bisnis - Wordsmith Group

Photo courtesy of Freepik

Perusahaan dengan skor ESG yang tinggi umumnya memiliki kinerja finansial yang lebih baik dan risiko yang lebih rendah. Berdasarkan jurnal yang diterbitkan oleh Jurnal Nuansa Karya Akuntansi (JNKA) Vol. 3, No. 1, April 2025, yang berjudul “Pengaruh Risiko Environmental, Social, dan Governance (ESG) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2023”, penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mengutamakan keberlanjutan lebih mampu menghindari dampak negatif dari aspek lingkungan, sosial, dan regulasi yang dapat merugikan mereka dalam jangka panjang. 

Reputasi yang baik terkait keberlanjutan juga dapat meningkatkan daya tarik perusahaan di mata konsumen. Banyak konsumen lebih memilih produk atau layanan dari perusahaan yang menunjukkan komitmen terhadap prinsip ESG. Hal ini meningkatkan loyalitas konsumen dan pangsa pasar perusahaan. Di Indonesia, misalnya, beberapa perusahaan besar mulai berfokus pada keberlanjutan dan melaporkan upaya ESG mereka, yang berkontribusi pada peningkatan brand value mereka di mata konsumen yang semakin peduli dengan keberlanjutan.

Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan seperti Unilever dan Danone telah berhasil memanfaatkan praktik ESG untuk meningkatkan performa mereka, baik dari segi keuntungan maupun loyalitas pelanggan. Di Indonesia, beberapa perusahaan seperti PT Unilever Indonesia dan Indofood juga semakin berfokus pada inisiatif keberlanjutan, dengan dampak positif terhadap citra perusahaan dan keberhasilan jangka panjang mereka di pasar.

Di sisi regulasi, dengan semakin ketatnya persyaratan pelaporan ESG di berbagai negara, perusahaan yang mengabaikan prinsip ESG berisiko menghadapi sanksi hukum dan reputasi buruk. Oleh karena itu, perusahaan yang mengintegrasikan prinsip ESG secara efektif akan lebih mampu mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi, dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan. Lebih penting lagi, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan pasar global yang semakin mengutamakan keberlanjutan sebagai faktor utama dalam evaluasi perusahaan.

Peran Konsumen dalam ESG

Konsumen memiliki peran yang semakin penting dalam mendorong perusahaan untuk mengadopsi prinsip ESG. Dengan semakin tingginya kesadaran akan dampak sosial dan lingkungan, banyak konsumen kini mempertimbangkan keberlanjutan dalam keputusan pembelian mereka. Fenomena ini memengaruhi daya saing pasar, karena konsumen lebih memilih produk dan layanan dari perusahaan yang menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan. Perusahaan yang proaktif dalam mengintegrasikan prinsip ESG dalam strategi mereka akan lebih unggul dalam memenangkan hati konsumen, meningkatkan loyalitas, dan memperluas pangsa pasar.

Regulasi yang semakin ketat di tingkat global dan lokal, seperti Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD) di Eropa dan Peraturan OJK di Indonesia, mengharuskan perusahaan untuk mematuhi standar keberlanjutan. Perusahaan yang mengikuti regulasi ini akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan potensi pertumbuhan di pasar yang semakin mengutamakan keberlanjutan.

Untuk mengintegrasikan ESG dalam strategi komunikasi dan memenuhi standar keberlanjutan yang semakin ketat, Wordsmith Group bisa menjadi pilihan Anda. Kami menawarkan layanan penulisan laporan keberlanjutan, pelatihan terkait ESG, dan konsultasi untuk memastikan perusahaan tidak hanya mematuhi regulasi, tetapi juga memanfaatkan peluang jangka panjang yang dihadirkan oleh prinsip ESG.

Jangan biarkan perusahaan tertinggal dalam tren keberlanjutan yang berkembang pesat ini. Hubungi kami hari ini melalui email di info@wordsmithgroup.com atau WhatsApp untuk konsultasi lebih lanjut. Dengan pengalaman kami dalam mendukung perusahaan dalam perjalanan ESG, kami siap membantu  Anda meraih kesuksesan yang berkelanjutan.