Sebuah pertemuan baik dalam skala kecil maupun besar yang menghadirkan pembicara dari berbagai negara biasanya menggunakan interpreter sebagai juru bahasa. Interpreter merupakan penerjemah bahasa lisan dan dua arah secara langsung di tempat (on the spot).
Profesi interpreter sangatlah dibutuhkan pada acara konferensi ataupun seminar. Oleh karena itu, pada Kamis, 14 November 2022 Wordsmith Group mengadakan webinar dan talkshow berjudul “How to be An Interpreter”.
Dalam webinar serta talk show ini, kami mengundang Ibu Inanti Diran beserta Mas Harya Bhimasena. Webinar ini bertujuan untuk membahas profesi interpreter lebih dalam serta membagikan pengalaman para narasumber untuk menginspirasi para peserta.
Becoming A Professional Interpreter
Bu Inanti memberikan saran dalam merintis karir sebagai interpreter. Pertama, sebelum masuk dalam dunia juru bahasa, sebaiknya mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada. Materi yang diberikan di perkuliahan masih memiliki kekurangan baik segi teori maupun praktiknya. Oleh karena itu, pelatihan yang praktis akan sangat membantu.
Kedua, membuka jaringan. Jika mengikuti pelatihan, otomatis kita akan berinteraksi serta memiliki kenalan baru, dan juga dilihat oleh orang lain. Ketiga, memastikan pemahaman dan penguasaan akan bahasa Indonesia dan Inggris sudah kuat.
Sama seperti Bu Inanti, Mas Bimo juga memberikan saran jika mengikuti pelatihan akan sangat membantu memperluas jaringan. Langkah selanjutnya adalah dengan meningkatkan kemampuan diri. Jasa Interpreter adalah suatu keterampilan yang harus terus ditingkatkan dengan cara terus berlatih.
Kemudian, peserta webinar menanyakan cara menghadapi kesulitan-kesulitan dalam dunia interpreting. Menurut Bu Inanti, semua kembali kepada passion, apakah kita mau melakukan atau tidak. Jika belum berpengalaman, maka belajar terlebih dahulu. Memang jika belum ada pengalaman dan terjun langsung akan membuat sakit kepala dan kembali lagi pada teknik konsekutif dan simultan.
Kalau kita tidak tau cara mencatat atau mengingat maka akan kesulitan. Kalau memang merasa ini bukan passion, maka boleh mengatakan tidak bisa. Teknik simultan tidak bisa dilakukan sendiri melainkan harus berdua. Pergantiannya tiap 15 menit. Pertama, kalau berminat, belajar terlebih dahulu. Kedua, jika memang merasa ini bukan passion, katakan kepada atasan. Tapi, kalau kita tidak mencoba kita tidak akan pernah tahu. Jangan malu untuk belajar!
Teknik Simultan dan Konsekutif
Sebagai seorang juru bahasa profesional, Bu Inanti tidak bisa memilih teknik mana yang lebih disukai. Karena teknik yang digunakan bisa berubah-ubah. Tetapi untuk preferensi pribadi, beliau lebih menyukai teknik simultan karena lebih menantang. Di saat yang bersamaan harus berpikir, menganalisis, berusaha mencari padanan pesan dalam bahasa sasaran di waktu sepersekian detik. Menjadi juru bahasa konferensi tidak punya pilihan untuk memilih.
Terakhir, para narasumber memberikan pengetahuan mengenai kode etik yang diperlukan juru bahasa atau interpreter. Yang utama adalah kerahasiaan. Tidak boleh membagikan informasi di mana kita bekerja. Selain itu, kita juga tidak boleh merekam dan membagikan hasil rekaman di media sosial. Tidak boleh menceritakan kepada siapa pun isi dari pembahasan, kecuali sudah masuk public domain. Tidak boleh makan bersama dengan delegasi atau peserta. Sebab semua pertemuan tersebut sifatnya confidential.
Yang kedua adalah mengenai kepercayaan. Pelajarilah topik apa yang akan dibahas dan diterjemahkan. Ketiga, akurasi. Apa yang disampaikan haruslah tepat dan maksud yang disampaikan pembicara benar adanya Kode etik ini berlaku secara internasional maupun nasional.
Layanan Jasa Interpreter Wordsmith Group
Saat ini seminar atau konferensi internasional secara offline maupun online kian bertambah banyak. Di situlah peran interpreter dibutuhkan sebagai juru bahasa yang menjembatani komunikasi antara pembicara dan peserta.
Wordsmith Group memiliki tim interpreter yang memiliki pengalaman sejak tahun 2011. Kami siap membantu kesuksesan acara Anda. Hubungi kami untuk inquiry Anda.