Penulisan laporan berkelanjutan atau Laporan Keberlanjutan (SR) membutuhkan pemahaman yang mendasar dan mendalam tentang kemampuan pengukuran dan penyajian data. SR berisi informasi serta kegiatan perusahaan secara organisasional dan sesuai peraturan OJK. Atas kebutuhan ini, Wordsmith Group mengadakan pelatihan bertema Penulisan Laporan Berkelanjutan Berbasis POJK.
Pelatihan ini diadakan pada hari Rabu, 9 November 2022, tepatnya pada pukul 08.30–17.00 WIB di Hotel Ibis Styles Simatupang. Pembahasan yang diangkat dalam pelatihan ini mengacu pada POJK No.51/POJK.03.2017. Pemateri pelatihan ini dibawakan oleh Ibu Rory Ratnawati, seorang Sustainable Finance Trainer/Consultant dan Doctoral Candidate dalam bidang Sustainable Development. Peserta pelatihan kepenulisan ini datang dari berbagai perusahaan, seperti BCA Syariah, PricewaterhouseCoopers (PWC), dan Rohartindo Nusantara Luas Tbk.
Standardisasi Laporan Berkelanjutan
Laporan Keberlanjutan lebih berfokus pada laporan ekonomi, lingkungan hidup, dan dampak sosial yang secara mendasar disebabkan oleh aktivitas keseharian perusahaan. Visi dan strategi yang tercantum dalam laporan harus berasal dari perusahaan dan tidak berasal dari penulis SR secara otodidak. Laporan ini kelak dapat melahirkan ide-ide bisnis yang baru, memotivasi karyawan, dan memperluas peluang kemitraan.
Laporan ini bersifat wajib untuk ditulis atau mandatory. Menurut Ibu Rory Ratnawati, terdapat lebih dari enam ratus standar pelaporan yang digunakan untuk menulis SR di seluruh dunia. Namun, pedoman standar pelaporan yang berlaku untuk semua jenis industri hanya ada tiga jenis, yaitu Global Reporting Initiative (GRI), United Nation Global Compact (UN Global Compact – 2000), dan Sustainable Reporting Initiative (SRI).
Proses Penulisan Laporan Berkelanjutan
Materi utama yang dibutuhkan dalam penulisan laporan keberlanjutan adalah RAKB yang memegang peranan sebagai rencana jangka pendek maupun jangka panjang yang penyusunan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. Penyusunannya mencakup proses pengembangan produk, pengembangan kapasitas internal LJK, penyesuaian organisasi, manajemen resiko, tata kelola, serta Standard Operational Procedure.
Isi laporan berkelanjutan wajib memuat penjelasan strategi keberlanjutan, ikhtisar aspek keberlanjutan (ekonomi, sosial, dan lingkungan), profil singkat LJK, Emiten, penjelasan direksi, kinerja keberlanjutan, serta tanggapan LJK, emiten, atau perusahaan publik terhadap feedback laporan tahun sebelumnya. Penulisan harus sesuai dengan standar framework, barulah desain bentuk SR dibuat.
Dalam sesi terakhir, Ibu Rory meminta para peserta untuk memilih salah satu SR perusahaan untuk dianalisis. Ia juga membantu para peserta mengidentifikasi bagian dari SR perusahaan yang belum sesuai dengan standar penulisan GRI.
Pelatihan penulisan ini mendapatkan tanggapan yang positif dari para peserta. Ibu Imasu Futary Prasetya, HRD di Rohartindo Nusantara Luas Tbk. mengatakan, “hal-hal penting yang didapatkannya dari pelatihan ini adalah keterbukaan informasi untuk mencapai tujuan internal dan eksternal, mengidentifikasi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta strategi keberlanjutan untuk mengundang investor, juga kelayakan sumber daya manusia dan energi yang ada di perusahaan dan menerapkan program go green di perusahaan.”
Layanan Sustainability Report Wordsmith Group
Wordsmith Group memiliki tim penulis profesional dan berpengalaman dalam menggarap laporan keberlanjutan sejak tahun 2014. Wordsmith Group juga menyediakan penulisan laporan keberlanjutan ini dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Hubungi kami untuk inquiry perusahaan anda.