“Merubah” yang Sulit Diubah: Menyelami Kebiasaan dalam Berbahasa Indonesia 

oleh | Mei 24, 2024 | blog

Bahasa merupakan alat komunikasi yang mampu mencerminkan budaya serta identitas suatu negara. Dalam konteks bahasa Indonesia, sering kita jumpai penggunaan kata “merubah” yang seharusnya “mengubah”. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang esensi kata tersebut dan mengapa perbedaan penggunaannya menjadi penting.

Kata “mengubah” adalah kata baku yang lebih tepat dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata ini berasal dari kata dasar “ubah”, kemudian diberi imbuhan “me-“, sehingga berubah menjadi “mengubah”. Arti yang tersemat dalam “mengubah” adalah menjadikan lain dari semula, menukar bentuk, atau mengatur kembali sesuatu.

Sebaliknya, penggunaan “merubah” merupakan penyimpangan dari aturan tata bahasa yang telah ditetapkan. Prefiks atau imbuhan awal “me-” pada “merubah” tidak sesuai dengan akar kata “rubah”, sehingga seharusnya dihindari demi menjaga ketepatan dalam berbahasa.

Mari kita telusuri lebih dalam penyebab dan implikasi dari penggunaan yang tidak tepat ini.

1. Kebiasaan yang Sulit Dikikis

Penggunaan kata “merubah” yang salah telah menjadi kebiasaan yang terpatri dalam komunitas pengguna bahasa Indonesia. Kita bisa melihatnya dalam berbagai konteks, mulai dari percakapan sehari-hari hingga penggunaan kata pada lirik lagu, iklan, dan artikel. 

Misalnya, dalam sebuah lirik lagu populer: “Dan kau hadir merubah segalanya. Menjadi lebih indah. Kau bawa cintaku setinggi angkasa.” Kebiasaan ini sulit diubah karena telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola bahasa yang telah terbentuk.

2. Pola Pikir yang Kurang Teliti

Perbedaan antara “merubah” dan “mengubah” sebenarnya cukup signifikan dalam konteks bahasa Indonesia yang lebih formal. “Merubah” merupakan penggunaan yang salah secara gramatikal, karena prefiks “me-” tidak cocok dengan akar kata “rubah”. 

Seharusnya, yang tepat adalah “mengubah”, yang merupakan bentuk afiksasi yang benar dalam bahasa Indonesia. Namun, pemahaman yang kurang teliti terhadap perbedaan ini menyebabkan banyak orang menganggap kedua kata ini dapat dipertukarkan dengan bebas.

3. Pengaruh Lingkungan yang Kuat

Lingkungan tempat seseorang belajar dan berkomunikasi memainkan peran penting dalam pembentukan penggunaan bahasa. Jika lingkungan tersebut cenderung menggunakan kata “merubah”, maka akan sulit bagi seseorang untuk memperbaiki kesalahan tersebut tanpa mempertimbangkan kaidah bahasa yang benar. 

4. Persepsi yang Salah tentang Kebenaran

Ada kemungkinan bahwa beberapa orang mungkin tidak melihat masalah dalam penggunaan kata “merubah” dan merasa bahwa itu adalah hal yang benar. Persepsi yang salah terhadap aturan bahasa atau kurangnya pengetahuan tentang kaidah bahasa Indonesia yang benar dapat membuat mereka sulit untuk menerima perubahan dalam penggunaan kata tersebut.

Hal tersebut menunjukkan pentingnya edukasi dan kesadaran akan norma bahasa yang benar. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita bisa membantu meningkatkan kualitas berbahasa dan menjaga keakuratan penggunaan kata dalam bahasa Indonesia.

Langkah Menuju Perbaikan

Sebagai penutur bahasa Indonesia yang cerdas, kita harus berusaha mengubah kebiasaan ini. Mulailah dengan lebih memperhatikan penggunaan kata dalam berbicara dan menulis. Seiring waktu, dengan kesadaran dan keinginan untuk berubah, kita dapat menjadi penutur yang lebih baik. 

Langkah-langkah berikut dapat dilakukan untuk memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia:

  • Kesadaran

Penting untuk meningkatkan kesadaran akan aturan tata bahasa yang benar. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi formal dan informal tentang penggunaan kata yang tepat.

  • Praktik

Dengan mempraktikkan penggunaan kata yang benar dalam percakapan sehari-hari dan tulisan, kita dapat membiasakan diri dengan penggunaan kata yang tepat.

  • Pendidikan

Sekolah dan lembaga pendidikan dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman tentang tata bahasa yang benar.

Dengan demikian, penggunaan kata “mengubah” yang sesuai kaidah bahasa Indonesia dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam menjaga kaidah bahasa. Semakin banyak individu yang menyadari pentingnya memperbaiki penggunaan bahasa, semakin besar pula dampak positifnya terhadap keberlangsungan dan kekayaan bahasa Indonesia.

Layanan Berbasis Bahasa oleh Wordsmith Group

Jika Anda membutuhkan jasa dalam hal penerjemahan, penjurubahasaan, copywriting, atau editing, hubungi kami di info@wordsmithgroup.com atau WhatsApp.



Other Post

Jasa Interpreter Bahasa Jepang Wordsmith Group

Jasa Interpreter Bahasa Jepang Wordsmith Group

Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sering menjadi perantara dalam dunia bisnis, akademis, dan diplomasi. Memahami bahasa Jepang tidak hanya tentang menguasai kosakata dan tata bahasa, tetapi juga tentang memahami konteks budaya dan etiket komunikasi yang...

Visualisasi Data dalam Pelaporan Meningkatkan Dampak dan Pemahaman

Visualisasi Data dalam Pelaporan Meningkatkan Dampak dan Pemahaman

Di era modern ini, data memegang kendali penuh dalam setiap aspek pengambilan keputusan. Meskipun data tersedia dalam jumlah besar, hal itu tidak selalu berarti bahwa data tersebut mudah dipahami. Di sinilah visualisasi data menjadi elemen kunci. Tujuan visualisasi...