Alasan Pentingnya Pelaporan Metrik ESG bagi Masa Depan Pasar Modal

by | May 26, 2025 | blog

Dalam dunia investasi modern, keberlanjutan dan keterbukaan informasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Pendekatan Environmental, Social, and Governance (ESG) kini menjadi bagian penting dari strategi pasar modal global. Di Indonesia, regulator dan pelaku pasar terus bergerak cepat untuk menyesuaikan diri. Salah satu inisiatif utama adalah membangun sistem pelaporan metrik ESG yang tidak hanya membantu perusahaan menjadi lebih transparan, tetapi juga memberikan akses informasi ESG yang lebih baik bagi investor. Seiring berbagai upaya tersebut, penerapan ESG di pasar modal Indonesia pun menunjukkan tren yang makin positif dan menjanjikan.

Pelaporan Metrik ESG hadir untuk menjawab kendala utama investor dalam mengakses laporan keberlanjutan perusahaan yang lebih ringkas dan terstruktur. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah penyampaian informasi keberlanjutan secara efisien dan tepercaya. Pelaporan Metrik ESG menjadi bagian dari upaya kolektif untuk meningkatkan transparansi ESG dan memperkuat fondasi tata kelola yang baik di pasar modal Indonesia.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peran dan praktik pelaporan metrik ESG di pasar modal Indonesia, Wordsmith Group mewawancarai tim ESG dari Bursa Efek Indonesia (BEI): Rony Suniyanto Djojomartono (Head of Indices and ESG Business Development) beserta tim yang terdiri dari Kinanti Marta Nuraida, Satria Wira Bagaskara, dan Pusparini. Sebagai fasilitator utama dalam penerapan pelaporan ESG, BEI tidak hanya menyediakan sistem dan panduan pelaporan, tetapi juga mendorong Perusahaan Tercatat untuk terus meningkatkan keterbukaan informasi keberlanjutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengapa pelaporan metrik ESG diperkenalkan di pasar modal?

Pelaporan Metrik ESG bertujuan mendorong keterbukaan data yang mudah diakses oleh berbagai pemangku kepentingan. Bagi investor, pendekatan ini tidak hanya menjawab kebutuhan informasi, tetapi juga memperkuat strategi investasi yang mempertimbangkan aspek nonfinansial. Seiring meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, pelaporan metrik ESG pun semakin relevan dan menjadi bagian penting dalam arus utama investasi di kawasan Indonesia maupun global.

Regulasi apa yang menjadi acuan utama dalam pelaporan ESG?

Pelaporan ESG di Indonesia didasarkan pada POJK No. 51 Tahun 2017 dan SEOJK No. 16 Tahun 2021, mengacu pada standar internasional seperti GHG Protocol, ISO 14064, dan turut merujuk metrik ESG yang dikembangkan bersama di tingkat ASEAN (ASEAN Exchanges Common ESG Metrics). Langkah ini menempatkan Indonesia dalam peta ESG global dan regional, sekaligus mencerminkan komitmen terhadap harmonisasi dengan praktik terbaik internasional. Upaya ini juga menjadi bagian dari komitmen Indonesia dalam memperkuat agenda keberlanjutan di Kawasan Indonesia dan dunia.

Apa target jangka pendek pelaporan metrik ESG?

Target utama pelaporan metrik ESG adalah meningkatkan jumlah  pelaporan Laporan Keberlanjutan yang disertai metrik ESG pada sistem pelaporan “Sarana Pelaporan Elektronik Terintegrasi Emiten Dan Perusahaan Publik (SPE-IDXnet)” dan dilanjutkan dengan tersedianya keterbandingan data di antara Perusahaan Tercatat. Dengan data yang lebih konsisten dan terstruktur, investor dapat menyusun strategi investasi ESG secara komprehensif dan menyeluruh. Pada tahun 2023, sebanyak 88% Perusahaan Tercatat telah menyampaikan Laporan Keberlanjutan mereka—sebuah capaian penting yang mencerminkan kemajuan ESG di pasar modal Indonesia sekaligus memperkuat peran BEI dalam mendukung iklim investasi berkelanjutan di Indonesia serta sebagai komitmen nyata BEI untuk menjadi bursa efek yang selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Apa tantangan utama dalam implementasi pelaporan metrik ESG?

Tantangan dalam penerapan pelaporan metrik ESG mencakup berbagai aspek teknis dan keterbatasan sumber daya. Bagi Perusahaan Tercatat berskala kecil dan menengah, misalnya, keterbatasan kapasitas sering kali menjadi kendala dalam menyusun Laporan Keberlanjutan. Kondisi ini menegaskan pentingnya dukungan yang lebih menyeluruh, baik dari segi edukasi maupun sistem pendukung.

Bagaimana kesiapan investor dan kualitas data yang disampaikan perusahaan?

Meskipun kesadaran investor terhadap ESG terus tumbuh, konsistensi data masih menjadi tantangan. Beberapa Perusahaan Tercatat masih melaporkan data yang tidak selaras dengan pedoman yang ada. Karena itu, kesiapan perusahaan dalam menerapkan aspek keberlanjutan dan melaporkan data ESG menjadi kunci untuk meningkatkan mutu pelaporan di masa depan.

Apakah data ESG perusahaan sudah melalui proses audit atau verifikasi?

Verifikasi oleh pihak ketiga saat ini belum diwajibkan, tetapi dianjurkan. Proses verifikasi dan audit ESG menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan, terutama bagi investor institusi. Perusahaan yang menyertakan audit dalam laporan ESG-nya umumnya dipandang lebih kredibel dan akuntabel.

Apakah pelaporan metrik ESG berpengaruh pada valuasi perusahaan?

Hal tersebut dapat meningkatkan probabilitasnya. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara valuasi perusahaan dan penerapan ESG: perusahaan yang memiliki komitmen jelas terhadap keberlanjutan umumnya dipandang lebih stabil dan menarik untuk investasi jangka panjang. Inilah yang menjadikan ESG sebagai nilai tambah penting bagi daya saing dan pertumbuhan berkelanjutan.

Sektor industri mana yang paling siap menerapkan pelaporan metrik ESG?

Pelaporan metrik ESG yang baru saja diterapkan di Bursa Efek Indonesia tentunya masih dalam tahap pengenalan dan penerapan awal di pasar modal. Perusahaan Tercatat sebagai pelapor diperkirakan juga masih mempelajari pelaporan metrik ESG ke BEI serta mulai membiasakan diri dalam melaporkan Laporan Keberlanjutan dan metrik ESG. Pada tahap evaluasi awal saat ini, kami melihat pelaporan metrik ESG dari sektor keuangan dan perbankan dapat dijadikan acuan/contoh dalam hal completeness dan kualitas informasi yang disampaikan dalam pelaporan metrik ESG. Kami juga belum melihat secara detail ke sektor lainnya, namun sektor-sektor lain diharapkan dapat mengikuti jejak ini.

Menguatkan Komitmen Menuju Pasar Modal yang Berkelanjutan

Pelaporan metrik ESG bukan semata soal kepatuhan terhadap regulasi, melainkan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk membangun nilai dan kepercayaan. BEI telah memelopori inisiatif ini dengan menghadirkan sarana pelaporan ESG yang selaras dengan standar yang berlaku secara domestik dan internasional. Dalam perkembangannya, pelaporan metrik ESG telah menjadi elemen penting dalam menjaga integritas dan kredibilitas pasar modal.

Alasan Pentingnya Pelaporan Metrik ESG bagi Masa Depan Pasar Modal - Wordsmith Group

Photo courtesy of Freepik

Dengan dukungan yang semakin kuat dari regulator, pelaku pasar, dan investor, pelaporan Laporan Keberlanjutan dan adanya metrik ESG diproyeksikan akan terus berkembang menjadi pilar utama dalam membentuk ekosistem investasi yang berkelanjutan di Indonesia. Kini saatnya bagi seluruh Perusahaan Tercatat di pasar modal Indonesia untuk tidak hanya memandang pelaporan metrik ESG sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai peluang strategis untuk menciptakan dampak positif secara jangka panjang. Komitmen yang konsisten sejak saat ini akan menentukan daya saing dan reputasi di masa depan—baik di mata pasar lokal maupun global.

Wordsmith Group siap mendukung Anda dalam menyusun laporan metrik ESG yang strategis dan sesuai dengan regulasi. Pertanyaan dapat disampaikan melalui email info@wordsmithgroup.com atau WhatsApp.

Other Post

Strategi Merek Mewah dalam Mengurangi Jejak Karbon

Strategi Merek Mewah dalam Mengurangi Jejak Karbon

Di balik kemewahan panggung peragaan dan label eksklusif, industri fesyen menyimpan tantangan lingkungan yang besar. Produksi massal, penggunaan bahan kimia berbahaya, konsumsi air dan energi yang tinggi, serta limbah tekstil yang sulit terurai menjadikan industri ini...