Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip tata kelola perusahaan yang bertujuan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam operasional perusahaan. Dalam konteks Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penerapan GCG menjadi krusial untuk memastikan bahwa perusahaan dikelola secara profesional, bertanggung jawab, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
Sebagai entitas yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, BUMN tidak hanya dituntut untuk mencapai kinerja optimal, tetapi juga menjalankan bisnis secara etis dan berintegritas. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian BUMN menetapkan nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai pedoman utama dalam pengelolaan perusahaan.
Prinsip GCG pada BUMN selaras dengan nilai-nilai AKHLAK. Transparansi dan akuntabilitas mencerminkan sikap amanah dalam menjalankan tanggung jawab, sementara profesionalisme dan independensi mendukung kompetensi serta kolaborasi dalam perusahaan. Dengan penerapan GCG yang kuat, BUMN dapat meningkatkan kepercayaan publik serta memperkuat daya saingnya di tingkat global.
Prinsip GCG pada BUMN
Penerapan GCG di BUMN berpedoman pada lima prinsip utama yang menjadi fondasi tata kelola perusahaan yang baik. Prinsip-prinsip GCG pada BUMN memastikan bahwa BUMN dikelola secara transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab, sehingga memberikan manfaat optimal bagi negara dan masyarakat.
Prinsip pertama adalah transparansi, yang menekankan keterbukaan dalam penyampaian informasi kepada publik. Beberapa BUMN telah mengadopsi sistem e-procurement untuk memastikan keterbukaan dalam pengadaan barang dan jasa, mengurangi potensi korupsi, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Selanjutnya, akuntabilitas memastikan setiap individu dalam perusahaan, terutama direksi dan komisaris, memiliki tanggung jawab yang jelas atas keputusan dan tindakan mereka. Dengan pembagian tugas yang tegas, perusahaan dapat berjalan lebih efisien dan setiap keputusan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penerapan sistem audit internal dan eksternal dalam BUMN seperti Telkom Indonesia membantu mengidentifikasi serta memperbaiki potensi penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan.
Prinsip responsibilitas menekankan kepatuhan terhadap regulasi serta tanggung jawab sosial dan lingkungan. BUMN harus memastikan bahwa seluruh kegiatan operasionalnya sesuai dengan hukum yang berlaku serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Misalnya, Pertamina menerapkan kebijakan lingkungan berkelanjutan untuk memastikan bahwa operasionalnya tidak berdampak negatif terhadap ekosistem.
Selain itu, independensi dalam pengelolaan perusahaan menjaga objektivitas dalam pengambilan keputusan. BUMN harus terbebas dari intervensi pihak eksternal yang dapat mengarah pada konflik kepentingan. Skandal keuangan di beberapa BUMN di masa lalu menunjukkan bagaimana kurangnya independensi dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang merugikan perusahaan dan negara.
Terakhir, prinsip kewajaran (fairness) menjamin bahwa seluruh pemangku kepentingan mendapatkan perlakuan yang adil sesuai dengan hak dan kewajibannya. Baik karyawan, pelanggan, investor, maupun mitra usaha harus diberikan kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan mendapatkan manfaat dari keberadaan perusahaan. Kebijakan rekrutmen terbuka di berbagai BUMN memastikan bahwa proses seleksi dilakukan secara adil tanpa diskriminasi.
Kelima prinsip ini tidak hanya menjadi pedoman formal dalam tata kelola perusahaan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai AKHLAK yang diterapkan dalam BUMN. Dengan menginternalisasi prinsip-prinsip GCG, BUMN dapat menciptakan budaya kerja yang profesional, transparan, dan berdaya saing tinggi.
Implementasi GCG di BUMN
Penerapan GCG di BUMN tidak hanya untuk mematuhi regulasi, tetapi juga sebagai strategi meningkatkan profesionalisme, transparansi, dan daya saing. Sebagai contoh, pada tahun 2023, PT Waskita Karya memperoleh skor GCG 90,621%, mencerminkan kategori Sangat Baik dan menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kepercayaan publik.
Salah satu kunci implementasi GCG adalah penerapan sistem audit internal dan eksternal yang ketat. Sistem ini memastikan operasional perusahaan sesuai standar dan laporan keuangan yang akurat, mengurangi penyimpangan dan mempertahankan kepercayaan publik.
Selanjutnya, penguatan peran dewan komisaris dan direksi juga sangat penting. Dewan komisaris dan direksi memainkan peranan penting dalam mengawasi dan mengarahkan manajemen sesuai prinsip GCG, mempertahankan independensi dan kompetensi, yang krusial untuk keberhasilan perusahaan.
Penyusunan kode etik dan pedoman tata kelola perusahaan menciptakan budaya kerja yang berintegritas. Hal ini memandu pegawai dalam bertindak dan mengambil keputusan yang selaras dengan nilai perusahaan. Studi oleh Integritas: Jurnal Antikorupsi mengungkap bahwa meski skor GCG BUMN umumnya tinggi, kasus korupsi yang muncul tetap berpotensi menurunkan kepercayaan publik, menegaskan pentingnya konsistensi dan transparansi dalam penerapan GCG.
Terakhir, penggunaan teknologi untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi merupakan langkah strategis lainnya. Digitalisasi pengadaan dan sistem pelaporan memperkuat transparansi serta efisiensi, mendukung pengambilan keputusan berdasarkan data yang valid.
Implementasi GCG yang efektif tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperkuat kepercayaan investor dan masyarakat, mengukuhkan peran BUMN dalam ekonomi nasional dan kancah global.
Implementasi GCG dalam Environmental, Social, and Governance (ESG) memastikan tata kelola yang transparan, akuntabel, dan beretika, menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan tanggung jawab lingkungan serta sosial, sekaligus menarik investor berorientasi keberlanjutan. Penerapan GCG yang konsisten meningkatkan kinerja BUMN, membangun kepercayaan publik, dan memperkuat daya saing global. Wordsmith Group mendukung hal ini melalui pelatihan dan pendampingan GCG, membekali tim dengan keterampilan praktis untuk menerapkan tata kelola sesuai standar ESG, sehingga BUMN dan perusahaan lain tumbuh lebih sehat, kompetitif, dan berkontribusi pada perekonomian nasional. Silakan menghubungi Wordsmith Group melalui WhatsApp atau email.