CityNet menyelenggarakan Climate Leadership Programme (CLP) pada tanggal 14–15 April 2022 dengan 90 peserta yang hadir secara online. Acara ini bertujuan untuk mendesak pemerintah agar lebih secara intensif menanggapi perubahan iklim sehubungan dengan pemulihan dari pandemi. Tujuan lain dari CLP ini adalah untuk meningkatkan kapasitas aktivis perubahan iklim dengan cara menyediakan alat dan sarana untuk mendapatkan solusi. Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapat dan para peserta saling bertukar wawasan.
Pada hari pertama CLP, narasumbernya diisi oleh Kuki Soejachmoen selaku Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Indonesia untuk Dekarbonisasi dan Frans Sugiarta selaku Co-Founder Ideas Indonesia dan Academic Director United in Diversity. Ibu Kuki mengatakan bahwa belum banyak kota yang terlibat dalam perjanjian internasional. Contohnya Perjanjian Paris yang meminta negara bagian mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan iklim mereka sendiri. Sementara itu, Bapak Frans mengungkapkan bahwa dengan adanya Theory U Leadership akan memberikan sistem kerja yang layak untuk memimpin pekerjaan pasca pandemi.
Para Narasumber Climate Leadership Programme CityNet 14–15 April 2022
Kemudian pada hari kedua, acara CLP berfokus pada implementasi tantangan aksi untuk iklim dengan narasumbernya antara lain Farhan Helmy sebagai Presiden DILANS-Indonesia, Dr. Ari Mochamad sebagai Country Manager ICLEI Indonesia, dan Mr. Chris Di Gennaro sebagai Program Officer CityNet. Bapak Farhan memfokuskan materi pada dampak perubahan iklim terhadap kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Ia juga menyerukan agar pembangunan infrastruktur menjadi tahan iklim dan disesuaikan dengan kebutuhan penyandang disabilitas.
Lain halnya dengan Dr. Ari yang memaparkan situasi Indonesia saat menghadapi tantangan perubahan iklim. Misalnya polusi udara, banjir yang tak kunjung usai, dan peningkatan volume sampah. Untuk itu, Indonesia perlu memperkuat implementasinya dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga agar memastikan solusi berkelanjutan terpenuhi.
Terakhir, Mr. Chris mendorong peserta untuk mencari contoh dari cara kota-kota lain mengatasi hambatan dalam mengatasi perubahan iklim. Kemudian, ia juga memperkenalkan SDG Navigator dan Localization Toolkit of Best Practices yang dapat membantu peserta menentukan kota percontohan mana yang memiliki lebih besar peluang kesuksesan dalam menghadapi perubahan iklim.
Narasumber Climate Leadership Programme CityNet 14–15 April 2022
Interpreter Workshop CityNet oleh Wordsmith Group
Climate Leadership Program diselenggarakan dalam kemitraan dengan GrEEnAcc, ICLEl Country Office Indonesia, serta Jakarta Research Council. Untuk ketiga kalinya Wordsmith Group dipercaya untuk menyukseskan acara CityNet dengan menghadirkan interpreter sebagai juru bahasa secara langsung (simultaneous).
Dengan adanya interpreter ini memudahkan peserta untuk memahami materi yang dibawakan oleh para narasumber ke bahasa mereka. Contohnya interpreter bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan begitu pun sebaliknya secara lisan. Jasa interpreter dibutuhkan dalam acara ini karena pesertanya berasal dari negara yang berbeda, seperti Indonesia, Korea, dan Amerika.
Jasa Interpreter oleh Wordsmith Group
Kesuksesan sebuah konferensi atau seminar internasional, di mana pesertanya memiliki bahasa yang berbeda, membuat jasa interpreter sangat dibutuhkan. Dengan tim juru bahasa yang telah berpengalaman sejak tahun 2011, Wordsmith Group menyediakan jasa interpreter untuk membantu kesuksesan konferensi atau seminar Anda.
Hubungi kami untuk informasi lebih detail.
